SISTEM WAKTU NYATA (REAL TIME SYSTEM)
PENGERTIAN REAL TIME SYSTEM
Pada awalnya, istilah real time digunakan dalam simulasi.
Memang sekarang lazim dimengerti bahwa real time adalah "cepat",
namun sebenarnya yang dimaksud adalah simulasi yang bisa menyamai dengan proses
sebenarnya (di dunia nyata) yang sedang disimulasikan. Suatu sistem dikatakan
real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan
instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata
lain, sistem real timeadalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan
harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time
adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat
atau performa yang tinggi tetap diharapkan.
Pada sistem waktu nyata, digunakan batasan waktu. Sistem
dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan
mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot
untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil. Sistem waktu nyata banyak
digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di
dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil.
Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal
sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil.
Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk
riset ilmiah, dan sebagainya.
Real time system dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
yang tidak hanya berorientasi terhadap hasil (output) yang dikeluarkan tetapi
juga merupakan system yang dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dalam
kebutuhan waktu tertentu. Di dalam real-time system, waktu merupakan faktor
yang sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi sesuatu yang
sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem
tersebut. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diingat, real-time system tidak
sama dengan fast-system. Fast-system adalah sistem yang bekerja dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya yang dalam artian semakin cepat output yang dihasilkan
oleh sistem tersebut berarti semakin baik kinerjanya. Berbeda
denganfast-system, real-time system bekerja dalam periode dan waktu deadline
tertentu sehingga belum tentu semakin cepat output yang dihasilkan berarti
menunjukkan sistem tersebut bekerja dengan baik.
Real time system disebut juga dengan sistem waktu nyata.
Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah
ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi
degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah real time system adalah
sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil
keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi
penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan
seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan
telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian
secara real time. Real time system sangat memperhatikan waktu dimana waktu
merupakan hal yang dianggap penting dan vital. Sistem yang cepat waktu bukan
merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan agar sistem
tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.
Suatu hasil dikatakan tepat waktu apabila hasil yang diminta
diserahkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati / ditentukan. Misalnya
seorang dosen memberikan ulangan kepada sejumlah mahasiswa dan memberikan waktu
pengerjaan selama 1 jam. Apabila waktu pengerjaan telah mencapai 1 jam, maka
seluruh pekerjaan yang diberikan tadi harus segera dukumpulkan. Bisa memberikan
jawaban setiap saat diminta. Harus bisa memberikan jawaban yang terbaik dan
akurat. Kita yang memerintahkan dan kapan harus diberikan oleh sistem serta
bisa menjawab pada setiap saat.
Sebuah sistem kontrol dikatakan real-time jika sistem
kontrol tersebut mampu merespon masukan dengan tepat secara logika dan cepat.
Terkadang respon tersebut harus sedemikian cepat, sehingga jika tidak dilakukan
dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka respon tersebut
dianggap gagal, dan oleh karenanya, sistem pun dianggap gagal. Jadi, sistem
kontrol yang memiliki waktu respon yang cukup cepat sehingga mampu merespon
masukan dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka sistem kontrol
tersebut dapat disebut sebagai sistem kontrol real-time. Selambat apapun respon
suatu sistem, jika masih mampu memenuhi batasan waktu respon yang dibutuhkan,
tetap saja dikatakan sistem tersebut real-time.
SYARAT REAL TIME SYSTEM
Suatu sistem komputasi dinamakan real-time jika sistem
tersebut dapat mendukung eksekusi program / aplikasi dengan waktu yang memiliki
batasan, atau dengan kata lain suatu sistem real-time harus memiliki :
1. Batasan waktu dan memenuhi deadline, artinya bahwa
aplikasi harus menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang telah dibatasi atau
ditentukan.
2. Dapat diprediksi, artinya bahwa sistem harus bereaksi
terhadap semua kemungkinan kejadian selama kejadian tersebut dapat diprediksi.
3. Proses bersamaan, artinya jika ada beberapa proses yang
terjadi bersamaan, maka semua deadline nya harus terpenuhi.
4. Dapat mengerjakan hal-hal yang penting saja, mengatur
strategi task-task mana yang harus dikerjakan lebih dahulu.
5. Membuat processor agar bekerja lebih cepat, sehingga
dapat ditingkatkan jumlah taskyang diselesaikan.
6. Menemukan tingkat effisiensi waktu.
7. Waktu proses merupakan sesuatu yang vital dan dianggap
penting.
8. Suatu sistem dimana respon tepat waktu oleh komputer
merupakan hal yangdianggap vital.
KARAKTERISTIK DARI REAL TIME SYSTEM :
1. Single purpose.
Tidak seperti PC, yang memiliki banyak kegunaan, sebuah
sistem waktu nyata biasanya hanya memiliki satu tujuan, seperti mentransfer
sebuah lagu dari komputer ke mp3 player.
2. Small size.
Kebanyakan sistem waktu nyata banyak yang ada memiliki
physical space yang terbatas.
3. Inexpensively mass-produced.
Sistem operasi waktu nyata memenuhi persyaratan waktu yang
ditentukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang memberikan prioritas
kepada proses waktu nyata yang memiiki penjadwalan prioritas tertinggi.
Selanjutnya, penjadwals harus menjamin bahwa prioritas dari proses waktu nyata
tidak lebih dari batas waktu yang ditentukan. Kedua, teknik untuk persyaratan
waktu pengalamatan adalah dengan meminimalkan response time dari sebuah events
seperti interupsi.
MODEL REAL TIME SYSTEM
Model real-time system dapat dibagi menjadi 3 jenis
berdasarkan prioritas ketika menemui waktu deadline / batasan waktu yang
dimilikinya, yaitu hard real-time system, soft real-time system, dan firm
real-time system.
1. Hard real-time system, kebenaran eksekusi program dan
waktu deadline(hard deadline) menjadi sangat kritis dan menentukan performansi
seluruh sistem. Jika sistem tersebut tidak mampu memenuhi waktu deadline
yangtelah ditentukan, maka akan berakibat fatal terhadap seluruh sistem.
Kondisi ini dikenal dengan istilah catastropic consequences (bencana besar).
Oleh karena itu, desain dan reliabilitas dari sebuah hard real-time system
harus benar-benar diperhatikan dan dievaluasi dengan baik. Secondary storage
sangat terbatas atau tidak ada(menggunakan ROM, flash RAM). Hard real time
mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal.
Misalnya adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika
detak jantung sudah terdeteksi lemah.
2. Soft realtime system, berbeda dengan hard real-time
system, jauh lebih toleran dan tidak terlalu kritis ketika sistem tidak mampu
memenuhiwaktudeadline (soft deadline). Sistem tersebut tidak akan failure
walaupun waktu deadline-nya tidak terpenuhi. Selain itu, sistem ini tetap akan
bekerja dan menyelesaikan tugasnya meskipun waktu deadline-nya sudah lewat.
Lain halnya dengan firm real-time system. Walaupun sama dengansoft real-time
system dalam hal toleransi waktu deadline, tapi system model ini tidak akan
bekerja dan menyelesaikan tugasnya ketika waktudeadline sudah lewat. Dengan
kata lain, sistem ini akan berhenti bekerja tapi tidak akan menyebabkan failure
pada keseluruhan sistem. Pada real-time system dikenal istilah tardy tasks dan
miss-percentage. Tardy tasksadalah tugas yang tidak dapat dikerjakan dan
dieksekusi oleh sistem dalam waktu deadline tertentu. Sedangkan yang dimaksud
denganmisspercentage adalah persentase dari tardy tasks terhadap seluruh tugas
yang harus dikerjakan oleh sistem. Pada soft real-time system, miss-precentage
bertambah secara eksponensial seiring dengan jumlah tugas yang harus
dikerjakan. Soft real time system lebih sering digunakan di bidang industry,
aplikasi multimedia (video streaming, virtual reality).
3. Sedangkan pada Firm real-time system di mana tardy task
tidak dikerjakan oleh sistem, miss-percentage bertambah secara polinomial. Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat miss-percentage pada soft real-time systemlebih
tinggi daripada firm real-time system.
KOMPONEN DARI REAL TIME SYSTEM :
1. Perangkat keras,
2. Sistem Operasi Real time,
3. Bahasa Pemrograman Real time,
4. Sistem Komunikasi.
CONTOH DAN PENERAPAN REAL TIME SYSTEM
1. Sistem perbankan,
2. Sistem pengontrol pesawat udara,
3. Sistem otomasi pabrik,
4. Proses pengambilan uang pada atm
5. Proses login atau pendaftaran online
6. Proses pengenalan sidik jari pada absensi
7. Proses perekaman suara
8. Sistem pendeteksian dan alarm
9. Sistem pengiriman data transmisi (tv, telepon)
10. Proses isi ulang pulsa
Contoh : Sebuah kontroler suhu pada sebuah Curing Vessel
berpemanas listrik yang digunakan dalam proses curing (pemasakan) kompon karet,
tidak memerlukan response-time yang cepat. Dalam sistem ini, laju perubahan
suhu adalah ±1,5 derajad Celcius per menit dengan maksimum suhu yang dapat
dicapai sebesar 160 derajad Celcius. Selain itu, proses pemasakan kompon karet
juga tidak termasuk proses yang kritis. Adanya selisih suhu antara suhu aktual dan
suhu target tidak banyak mempengaruhi hasil akhir proses. Demikian juga dengan
waktu proses. Adanya selisih (kurang atau lebih) terhadap lamanya waktu proses
masak juga tidak mempengaruhi hasil akhir proses.
CONTOH HARD REAL TIME SYSTEM
1. Pengontrolan Temperatur blower
2. Sistem kontrol pesawat tempur
3. Sistem kontrol reaktor nuklir
4. Sistem kontrol pacu jantung
5. MAC lowest layer (Burst Generator) – tidak berakibat
bencana tapi sistem tidak akan berjalan
CONTOH SOFT REAL TIME SYSTEM
1. Pengambilan uang di ATM
2. Multimedia player
3. Video streaming
4. MAC upper layer
5. EML
6. Device driver
PERMASALAHAN PADA REAL TIME SYSTEM
BERDASARKAN RESPONSE TIME & DAMPAKNYA, KOMPUTASI
REAL-TIME DAPAT DIBEDAKAN MENJADI :
1. Sistem Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem Hard Real-Time ( HRTS ) adalah sistem waktu nyata
yang harus memenuhi target waktu pada setiap kesempatan. Sistem hard real-time
dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan waktu tertentu.
Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal. Dalam definisi
lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat mentoleransi
keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik. Secara umum, sebuah proses di
kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk
menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses
untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme
ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus
dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat
dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena
sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk
mengeksekusi suatu proses.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem
pengontrol pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak
boleh terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa
penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem
pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan kecelakaan
yang merenggut korban jiwa.
2. Sistem Soft Real-Time ( SRTS )
Sistem Soft Real-Time ( SRTS )adalah sistem waktu nyata yang
tidak harus memenuhi target waktu tetapi harus memenuhi suatu nilai ketepatan
yang diambil dari nilai rata-rata. Komputasi soft real-time memiliki sedikit
kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang kritis menerima prioritas lebih
daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi soft real-time ke sistem time
sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumber daya dan
mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin menyebabkan starvation,
hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat mendukung multimedia,
grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak dapat diterima di
lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.
Soft real time system menerapkan adanya prioritas dalam
pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar
bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena
informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.
Hard real time system menjamin bahwa proses waktu nyata
dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Contoh : sistem
safety-critical. Beberapa sistem waktu nyata diidentifikasi sebagai sistem
safety-critical, dalam scenario ini sistem waktu nyata harus merespon kejadian
dalam batas waktu yang telah ditentukan maka akn terjadi bencana. Sistem
manajemen penerbangan merupakan sebuah contoh sebuah sistem waktu nyata sebagai
sistem safety-critical. Sistem waktu nyata lembut menyediakan prioritas untuk
mendahulukan proses yang menggunakan waktu nyata dari pada proses yang tidak
menggunakan waktu nyata. Contoh : Linux.
Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari
adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem
ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan
kualitas, misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika
masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau
akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika
pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas
dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin. Setelah batas waktu
yang diberikan telah habis, pada sistem hard real time, aplikasi yang
dijalankan langsung dihentikan.
Akan tetapi, pada sistem soft real-time, aplikasi yang telah
habis masa waktu pengerjaan tugasnya, dihentikan secara bertahap atau dengan
kata lain masih diberikan toleransi waktu. Mengimplementasikan fungsi soft
real-time membutuhkan design yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan
sistem operasi. Pertama, sistem harus punya prioritas penjadwalan, dan proses
real-time harus memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun
prioritas non real-time dapat terjadi. Kedua, dispatch latency harus lebih
kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi.
Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk
preemptible. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah dengan
memasukkan preemption points di durasi system call yang lama, yang memeriksa
apakah prioritas utama butuh untuk dieksekusi. Jika sudah, maka contex switch
mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang diinterupsi
meneruskan dengan system call. Points premption dapat diganti hanya di lokasi
yang aman di kernel dimana kernel struktur tidak dapat dimodifikasi.
Metoda yang lain adalah dengan membuat semua kernel
preemptible. Karena operasi yang benar dapat dijamin, semua struktur data
kernel harus diproteksi dengan mekanisme sinkronisasi. Dengan metode ini,
kernel dapat selalu di preemptible, karena setiap data kernel yang sedang di
update diproteksi dengan pemberian prioritas yang tinggi. Jika ada proses dengan
prioritas tinggi ingin membaca atau memodifikasi data kernel yang sedang
dijalankan, prioritas yang tinggi harus menunggu sampai proses dengan prioritas
rendah tersebut selesai. Situasi seperti ini dikenal dengan priority inversion.
Kenyataanya, serangkaian proses dapat saja mengakses sumber daya yang sedang
dibutuhkan oleh proses yang lebih tinggi prioritasnya. Masalah ini dapat
diatasi dengan priority-inheritance protocol, yaitu semua proses yang sedang
mengakses sumber daya mendapat prioritas tinggi sampai selesai menggunakan
sumber daya. Setelah selesai, prioritas proses ini dikembalikan menjadi seperti
semula.
3. Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft
Real-Time ( SRTS )
Metode ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time
System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu
deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).
4. Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bisa
ditawar, artinya tidak secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung
dari kesepakatan yang ditentukan dan fleksibel.
5. Probabilistic / Statistik
Metode ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori
kemungkinan dengan metoda statistik.
6. Intelligence RTS
Metode ini biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan
buatan / Artifial Inteligence atau Kendali Cerdas, yaitu sebuah metode yang
menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Berdasarkan pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada
penerapannya menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar.
KARAKTERISTIK REAL TIME SYSTEM
1. Embedded : Merupakan komponen dari sistem yang lebih
besar.
2. Concurrent : Secara bersamaan mengontrol / bereaksi
terhadap berbagai faktor yang melingkupinya.
3. Safety : Tidak hanya handal tapi juga aman, tidak
menyebabkan kerusakan jika gagal .
4. Reaktif : Selalu beinteraksi dengan lingkungan dan
bereaksi dengan benar .
SISTEM WAKTU NYATA DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :
1. Clock-based Task
Sistem Waktu Nyata yang diukur berdasarkan konstanta waktu
yaitu waktu yang diambil dari respon suatu plant terhadap perubahan input atau
beban. Konstanta waktu bisa diukur dalam satuan jam untuk proses kimia atau
detik untuk sistem penerbangan.
Semakin kecil konstanta waktu maka sampling rate semakin
kecil. Sinkronisasi diperoleh dengan menambahkan clock pada sistem komputer
yang dikenal dengan real-time clock. Sinyal clock ini digunakan untuk
menginterrupt operasi komputer pada waktu-waktu yang telah ditetapkan
(Clock-interrupt)
2. Event-Based Task
Sistem yang beraksi karena respon terhadap suatu kejadian
(event). Contoh menutup katup pada saat permukaan air sudah mengenai batas
penuh. Digunakan interrupt untuk memberitahukan komputer aksi yang diperlukan
atau bisa juga mempergunakan pooling (komputer menanyakan (polls) pada sensor
apakah perlu dilakukan aksi).
3. Interactive Systems
Sistem waktu nyata yang terjadi karena adanya suatu kejadian
dan waktu rata-rata dari respon kejadian ini tidak boleh melebihi waktu yang
ditetapkan. Jadi merupakan gabungan antara clock-based dan event-based hanya
bedanya waktu respon setiap kejadian tidak selalu sama. Misal pengambilan uang
di ATM.
TERDAPAT 2 KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI OLEH REAL TIME
SYSTEM YAITU:
1. Batasan Waktu (time constraint)
Setiap sistem dengan waktu nyata memiliki batasan waktu
berupa waktu maksimum proses (akuisisi, transmisi, perekaman, perhitungan) dan
standar waktu (waktu yang sama dengan waktu sehari-hari).
2. Respon waktu dan Saturation Limit
Real time system jika dipergunakan untuk mengontrol alat
perlu mempertimbangkan kecepatan dari respon alat dan batas saturasi dari alat
tersebut.
DALAM REAL TIME SYSTEM ADA BEBERAPA KONSEP DASAR YAITU :
1. Paralel Processor, yaitu sebuah metode yang menerapkan
beberapa prosessor (n prosessor) untuk mengerjakan satu tugas dengan
kompleksitas tinggiatau tugas dengan jumlah yang banyak. Dengan menerapkan
banyak prosesor diasumsikan tugas akan cepat diselesaikan. Metoda paralelisme
pada suatu processor akan mempercepat prose eksekusi terhadap suatu program,
terutama jika program yang dijalankan tersebut kompleks. Dengan sistem parallel
processor ini, setiap task didistribusikan pada masing-masing prosessor dan
hasilnya digabungkan menjadi satu. Dengan demikian, maka proses eksekusi
tersebut akan lebih cepat.
2. MSB (Most Significant Bit) First, yaitu sebuah metode
penjumlahan bit dengan cara menjumlahkan dari sisi sebelah kiri (Most Significant
Bit), dengan nilai bit yang terbesar.Cara ini akan cepat menghasilkan nilai
yang mendekati nilai sebenarnya. Jika digambarkan dengan kurva, maka terlihat
perbedaannya, yaitu pada LSB Fisrt dan MSB First.
3. Sampling, yaitu sebuah metode untuk menjumlahkan secara
cepat dengan cara mengambil sample data secara acak (random sampling) dari
populasi data. Data yang telah diambil dijumlahkan dan kemudian dikalikan
dengan bilangan berdasarkan pembagian jumlah sampel dari total sampel. Hasilnya
akan mendekati nilai sebenarnya. Dengan cara ini memungkinkan pemberian nilai
dengan cara estimasi pada saat belum diberikan waktu proses, sehingga
dihasilkan proses yang lebih cepat.Proses sampling digunakan untuk mengambil
data tetapi tidak secara keseluruhan, melainkan hanya diambil sample-sample
tertentu saja dengan harapan sudah mewakili seluruh data yang ada.
4. Heuristic, yaitu sebuah metode yang menggunakan
pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan
pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada penerapannya
menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar. Sistem pakar merupakan
salah satu bagian dari ilmu komputer yang membuat agar suatu komputer dapat
melakukan pekerjaan yang sebaik yang dilakukan oleh manusia. Cara yang
digunakan adalah dengan memberikan pembelajaran(learning) terhadap komputer
berupa software.
5. Seleksi, yaitu sebuah metode yang akan mempercepat
pengerjaan tugas dengan cara menyeleksi dan mengurutkan (sorting) dari nilai
yang terbesar ke nilai yang terendah (decreasing). Setelah diurutkan kemudian
dijumlahkan, hasilnya akan mendekati nilai totalnya. Sistem sorting digunakan
untuk mengurutkan suatu data tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pada saat
terjadi pengambilan keputusan, misalnya program akan mengambil bilangan
terbesar, maka tinggal mengarahkan pointer pada indeks tertentu dan tidak
melakukan seleksi pada setiap bilangan.
6. Pre-Processing, yaitu sebuah metode untuk mempercepat
pengerjaan tugas dengan cara menyiapkan hal-hal yang akan diproses sebelum
waktu proses dimulai atau tugas belum datang. Proses lebih cepat karena
sebagian tugas telah dikerjakan sebelum waktu proses dimulai. Sebelum task yang
akan dikerjakan datang, maka sudah diaturatur terlebih dahulu, misalnya datanya
diurutkan atau diseleksi terlebih dahulu.
7. Compression, yaitu metode untuk mempercepat pengerjaan
tugas dengan cara mengompres data yang akan diolah. Jika data yang diolah
adalah data terkompres, maka akan dihasilkan proses yang lebih cepat jika
dibandingkan dengan data yang tidak terkompres. Pada metode ini juga harus
diperhatikan waktu yang dibutuhkan kompresi dan dekompresinya.Kompresi data
diguankan untuk menghemat space suatu data. Dalam kompresi data harus
dipertimbangkan dalam hal waktu kompresi, waktu pengiriman data, dan proses
dekompresi data tersebut.
8. Hardware-isasi, yaitu metode untuk mempercepat proses
pengerjaan tugas dengan cara meng-hardware-kan software yang dipakai dalam
pengerjaan tugas. Meng-hardware-kan software berarti mengurangi beban pengolah
dan berarti pula mempercepat kinerja pengolah sehingga dihasilkan pengerjaan
yang cepat.
9. Scheduling, metoda untuk memproses suatu job atau task
berdasarkan schedule yang telah ditetapkan, sehingga tidak terjadi proses
tumpang tindih
10. Data Reduction, data-data yang tidak digunakan (tidak
penting) atau data yang berulang (redundancy) bisa dilakukan pengurangan
(reduction).
11. Prediction, prediction digunakan untuk memperkirakan
suatu proses eksekusi data. Berapa kira-kira yang digunakan untuk mengeksekusi
sebuah program.
KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era
globalisasi ini seolah tidak dapat dibendung lagi dalam sisi kehidupan manusia
di zaman sekarang ini. Cepatnya perkembangan teknologi ini dapat diamati secara
jelas pada bidang bisnis, ekonomi dan juga pemerintahan. Fenomena tersebut
telah menjadi tren dan secara berangsur-angsur menggeser metode konvensional.
Kemajuan yang demikian ini sangat ditentukan oleh sikap positif masyarakat pada
umumnya terhadap teknologi komputer dan internet. Sikap positif masyarakat yang
telah berkembang terhadap teknologi komputer dan internet antara lain tampak
dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan penyedia jasa internet. Dewasa ini,
internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru
dunia. Dengan semakin cepatnya perkembangan tersebut maka dibutuhkan Real Time
System agar penyaluran informasi dan pengendalian sistem dapat lebih cepat dan
tepat waktu.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat,
sehingga dibutuhkan ketepatan waktu dalam pencapaiannya, maka dibuatlah Real
Time System. Real Time System di sini berfungsi sebagai pemantau maupun
pengontrol / pengendali suatu sistem aplikasi secara real time. Real time
system sangat memperhatikan waktu dimana waktu merupakan hal yang dianggap
penting dan vital. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai
tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut. Sistem yang cepat
waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan
agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat. Jadi, dengan
adanya real time system, aplikasi aplikasi yang ada dapat lebih tepat waktu dan
segala sesuatunya dapat lebih teratur.
REFERENSI
http://tigres-putih.blogspot.co.id/2009/11/real-time-system_21.html
SISTEM WAKTU NYATA (REAL TIME SYSTEM)
Reviewed by Fauzan
on
09.54.00
Rating:

Tidak ada komentar: