Laman

Menu Utama

Selasa, 21 November 2017

SISTEM WAKTU NYATA (REAL TIME SYSTEM)


PENGERTIAN REAL TIME SYSTEM



Pada awalnya, istilah real time digunakan dalam simulasi. Memang sekarang lazim dimengerti bahwa real time adalah "cepat", namun sebenarnya yang dimaksud adalah simulasi yang bisa menyamai dengan proses sebenarnya (di dunia nyata) yang sedang disimulasikan. Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata lain, sistem real timeadalah sistem yang menggunakan deadline, yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak real time adalah sistem dimana tidak ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan.

Pada sistem waktu nyata, digunakan batasan waktu. Sistem dinyatakan gagal jika melewati batasan yang ada. Misal pada sistem perakitan mobil yang dibantu oleh robot. Tentulah tidak ada gunanya memerintahkan robot untuk berhenti, jika robot sudah menabrak mobil. Sistem waktu nyata banyak digunakan dalam bermacam-macam aplikasi. Sistem waktu nyata tersebut ditanam di dalam alat khusus seperti di kamera, mp3 players, serta di pesawat dan mobil. Sistem waktu nyata bisa dijumpai pada tugas-tugas yang mission critical, misal sistem untuk sistem pengendali reaktor nuklir atau sistem pengendali rem mobil. Juga sering dijumpai pada peralatan medis, peralatan pabrik, peralatan untuk riset ilmiah, dan sebagainya.

Real time system dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang tidak hanya berorientasi terhadap hasil (output) yang dikeluarkan tetapi juga merupakan system yang dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dalam kebutuhan waktu tertentu. Di dalam real-time system, waktu merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu diingat, real-time system tidak sama dengan fast-system. Fast-system adalah sistem yang bekerja dalam waktu yang sesingkat-singkatnya yang dalam artian semakin cepat output yang dihasilkan oleh sistem tersebut berarti semakin baik kinerjanya. Berbeda denganfast-system, real-time system bekerja dalam periode dan waktu deadline tertentu sehingga belum tentu semakin cepat output yang dihasilkan berarti menunjukkan sistem tersebut bekerja dengan baik.

Real time system disebut juga dengan sistem waktu nyata. Sistem yang harus menghasilkan respon yang tepat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jika respon komputer melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi performansi atau kegagalan sistem. Sebuah real time system adalah sistem yang kebenarannya secara logis didasarkan pada kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu hasil-hasil tersebut dikeluarkan. Aplikasi penggunaan sistem seperti ini adalah untuk memantau dan mengontrol peralatan seperti motor, assembly line, teleskop, atau instrumen lainnya. Peralatan telekomunikasi dan jaringan komputer biasanya juga membutuhkan pengendalian secara real time. Real time system sangat memperhatikan waktu dimana waktu merupakan hal yang dianggap penting dan vital. Sistem yang cepat waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.

Suatu hasil dikatakan tepat waktu apabila hasil yang diminta diserahkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati / ditentukan. Misalnya seorang dosen memberikan ulangan kepada sejumlah mahasiswa dan memberikan waktu pengerjaan selama 1 jam. Apabila waktu pengerjaan telah mencapai 1 jam, maka seluruh pekerjaan yang diberikan tadi harus segera dukumpulkan. Bisa memberikan jawaban setiap saat diminta. Harus bisa memberikan jawaban yang terbaik dan akurat. Kita yang memerintahkan dan kapan harus diberikan oleh sistem serta bisa menjawab pada setiap saat.

Sebuah sistem kontrol dikatakan real-time jika sistem kontrol tersebut mampu merespon masukan dengan tepat secara logika dan cepat. Terkadang respon tersebut harus sedemikian cepat, sehingga jika tidak dilakukan dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka respon tersebut dianggap gagal, dan oleh karenanya, sistem pun dianggap gagal. Jadi, sistem kontrol yang memiliki waktu respon yang cukup cepat sehingga mampu merespon masukan dalam periode waktu yang terbatas yang dibutuhkan, maka sistem kontrol tersebut dapat disebut sebagai sistem kontrol real-time. Selambat apapun respon suatu sistem, jika masih mampu memenuhi batasan waktu respon yang dibutuhkan, tetap saja dikatakan sistem tersebut real-time.

SYARAT REAL TIME SYSTEM
Suatu sistem komputasi dinamakan real-time jika sistem tersebut dapat mendukung eksekusi program / aplikasi dengan waktu yang memiliki batasan, atau dengan kata lain suatu sistem real-time harus memiliki :

1. Batasan waktu dan memenuhi deadline, artinya bahwa aplikasi harus menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang telah dibatasi atau ditentukan.
2. Dapat diprediksi, artinya bahwa sistem harus bereaksi terhadap semua kemungkinan kejadian selama kejadian tersebut dapat diprediksi.
3. Proses bersamaan, artinya jika ada beberapa proses yang terjadi bersamaan, maka semua deadline nya harus terpenuhi.
4. Dapat mengerjakan hal-hal yang penting saja, mengatur strategi task-task mana yang harus dikerjakan lebih dahulu.
5. Membuat processor agar bekerja lebih cepat, sehingga dapat ditingkatkan jumlah taskyang diselesaikan.
6. Menemukan tingkat effisiensi waktu.
7. Waktu proses merupakan sesuatu yang vital dan dianggap penting.
8. Suatu sistem dimana respon tepat waktu oleh komputer merupakan hal yangdianggap vital.


KARAKTERISTIK DARI REAL TIME SYSTEM :

1. Single purpose.
Tidak seperti PC, yang memiliki banyak kegunaan, sebuah sistem waktu nyata biasanya hanya memiliki satu tujuan, seperti mentransfer sebuah lagu dari komputer ke mp3 player.

2. Small size.
Kebanyakan sistem waktu nyata banyak yang ada memiliki physical space yang terbatas.

3. Inexpensively mass-produced.
Sistem operasi waktu nyata memenuhi persyaratan waktu yang ditentukan dengan menggunakan algoritma penjadwalan yang memberikan prioritas kepada proses waktu nyata yang memiiki penjadwalan prioritas tertinggi. Selanjutnya, penjadwals harus menjamin bahwa prioritas dari proses waktu nyata tidak lebih dari batas waktu yang ditentukan. Kedua, teknik untuk persyaratan waktu pengalamatan adalah dengan meminimalkan response time dari sebuah events seperti interupsi.

MODEL REAL TIME SYSTEM
Model real-time system dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan prioritas ketika menemui waktu deadline / batasan waktu yang dimilikinya, yaitu hard real-time system, soft real-time system, dan firm real-time system.


1. Hard real-time system, kebenaran eksekusi program dan waktu deadline(hard deadline) menjadi sangat kritis dan menentukan performansi seluruh sistem. Jika sistem tersebut tidak mampu memenuhi waktu deadline yangtelah ditentukan, maka akan berakibat fatal terhadap seluruh sistem. Kondisi ini dikenal dengan istilah catastropic consequences (bencana besar). Oleh karena itu, desain dan reliabilitas dari sebuah hard real-time system harus benar-benar diperhatikan dan dievaluasi dengan baik. Secondary storage sangat terbatas atau tidak ada(menggunakan ROM, flash RAM). Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak jantung sudah terdeteksi lemah.

2. Soft realtime system, berbeda dengan hard real-time system, jauh lebih toleran dan tidak terlalu kritis ketika sistem tidak mampu memenuhiwaktudeadline (soft deadline). Sistem tersebut tidak akan failure walaupun waktu deadline-nya tidak terpenuhi. Selain itu, sistem ini tetap akan bekerja dan menyelesaikan tugasnya meskipun waktu deadline-nya sudah lewat. Lain halnya dengan firm real-time system. Walaupun sama dengansoft real-time system dalam hal toleransi waktu deadline, tapi system model ini tidak akan bekerja dan menyelesaikan tugasnya ketika waktudeadline sudah lewat. Dengan kata lain, sistem ini akan berhenti bekerja tapi tidak akan menyebabkan failure pada keseluruhan sistem. Pada real-time system dikenal istilah tardy tasks dan miss-percentage. Tardy tasksadalah tugas yang tidak dapat dikerjakan dan dieksekusi oleh sistem dalam waktu deadline tertentu. Sedangkan yang dimaksud denganmisspercentage adalah persentase dari tardy tasks terhadap seluruh tugas yang harus dikerjakan oleh sistem. Pada soft real-time system, miss-precentage bertambah secara eksponensial seiring dengan jumlah tugas yang harus dikerjakan. Soft real time system lebih sering digunakan di bidang industry, aplikasi multimedia (video streaming, virtual reality).

3. Sedangkan pada Firm real-time system di mana tardy task tidak dikerjakan oleh sistem, miss-percentage bertambah secara polinomial. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat miss-percentage pada soft real-time systemlebih tinggi daripada firm real-time system.



KOMPONEN DARI REAL TIME SYSTEM :

1. Perangkat keras,
2. Sistem Operasi Real time,
3. Bahasa Pemrograman Real time,
4. Sistem Komunikasi.



CONTOH DAN PENERAPAN REAL TIME SYSTEM

1. Sistem perbankan,
2. Sistem pengontrol pesawat udara,
3. Sistem otomasi pabrik,
4. Proses pengambilan uang pada atm
5. Proses login atau pendaftaran online
6. Proses pengenalan sidik jari pada absensi
7. Proses perekaman suara
8. Sistem pendeteksian dan alarm
9. Sistem pengiriman data transmisi (tv, telepon)
10. Proses isi ulang pulsa

Contoh : Sebuah kontroler suhu pada sebuah Curing Vessel berpemanas listrik yang digunakan dalam proses curing (pemasakan) kompon karet, tidak memerlukan response-time yang cepat. Dalam sistem ini, laju perubahan suhu adalah ±1,5 derajad Celcius per menit dengan maksimum suhu yang dapat dicapai sebesar 160 derajad Celcius. Selain itu, proses pemasakan kompon karet juga tidak termasuk proses yang kritis. Adanya selisih suhu antara suhu aktual dan suhu target tidak banyak mempengaruhi hasil akhir proses. Demikian juga dengan waktu proses. Adanya selisih (kurang atau lebih) terhadap lamanya waktu proses masak juga tidak mempengaruhi hasil akhir proses.



CONTOH HARD REAL TIME SYSTEM
1. Pengontrolan Temperatur blower
2. Sistem kontrol pesawat tempur
3. Sistem kontrol reaktor nuklir
4. Sistem kontrol pacu jantung
5. MAC lowest layer (Burst Generator) – tidak berakibat bencana tapi sistem tidak akan berjalan

CONTOH SOFT REAL TIME SYSTEM
1. Pengambilan uang di ATM
2. Multimedia player
3. Video streaming
4. MAC upper layer
5. EML
6. Device driver




PERMASALAHAN PADA REAL TIME SYSTEM

BERDASARKAN RESPONSE TIME & DAMPAKNYA, KOMPUTASI REAL-TIME DAPAT DIBEDAKAN MENJADI :

1. Sistem Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem Hard Real-Time ( HRTS ) adalah sistem waktu nyata yang harus memenuhi target waktu pada setiap kesempatan. Sistem hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan waktu tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal. Dalam definisi lain disebutkan bahwa kontrol sistem hard real-time dapat mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 mikro detik. Secara umum, sebuah proses di kirim dengan sebuah pernyataan jumlah waktu dimana dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwal dapat menjamin proses untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme ini dikenal dengan resource reservation. Oleh karena itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian jaminan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam sistem dengan secondary storage atau virtual memory, karena sistem seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi suatu proses.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem pengontrol pesawat terbang. Dalam hal ini, keterlambatan sama sekali tidak boleh terjadi,karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang. Nyawa penumpang yang ada dalam pesawat tergantung dari sistem ini, karena jika sistem pengontrol tidak dapat merespon tepat waktu, maka dapat menyebabkan kecelakaan yang merenggut korban jiwa.






2. Sistem Soft Real-Time ( SRTS )
Sistem Soft Real-Time ( SRTS )adalah sistem waktu nyata yang tidak harus memenuhi target waktu tetapi harus memenuhi suatu nilai ketepatan yang diambil dari nilai rata-rata. Komputasi soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistem ini,proses yang kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun menambah fungsi soft real-time ke sistem time sharing mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumber daya dan mengakibatkan delay yang lebih lama, atau mungkin menyebabkan starvation, hasilnya adalah tujuan secara umum sistem yang dapat mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan variasi tugas yang tidak dapat diterima di lingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.

Soft real time system menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.

Hard real time system menjamin bahwa proses waktu nyata dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Contoh : sistem safety-critical. Beberapa sistem waktu nyata diidentifikasi sebagai sistem safety-critical, dalam scenario ini sistem waktu nyata harus merespon kejadian dalam batas waktu yang telah ditentukan maka akn terjadi bencana. Sistem manajemen penerbangan merupakan sebuah contoh sebuah sistem waktu nyata sebagai sistem safety-critical. Sistem waktu nyata lembut menyediakan prioritas untuk mendahulukan proses yang menggunakan waktu nyata dari pada proses yang tidak menggunakan waktu nyata. Contoh : Linux.

Contoh penerapan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat penjual/pelayan otomatis. Jika mesin yang menggunakan sistem ini telah lama digunakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas, misalnya waktu pelayanannya menjadi lebih lambat dibandingkan ketika masih baru. Keterlambatan pada sistem ini tidak menyebabkan kecelakaan atau akibat fatal lainnya, melainkan hanya menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akhirnya dapat menurunkan pendapatan pemilik mesin. Setelah batas waktu yang diberikan telah habis, pada sistem hard real time, aplikasi yang dijalankan langsung dihentikan.

Akan tetapi, pada sistem soft real-time, aplikasi yang telah habis masa waktu pengerjaan tugasnya, dihentikan secara bertahap atau dengan kata lain masih diberikan toleransi waktu. Mengimplementasikan fungsi soft real-time membutuhkan design yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan sistem operasi. Pertama, sistem harus punya prioritas penjadwalan, dan proses real-time harus memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real-time dapat terjadi. Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi. Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk preemptible. Ada beberapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah dengan memasukkan preemption points di durasi system call yang lama, yang memeriksa apakah prioritas utama butuh untuk dieksekusi. Jika sudah, maka contex switch mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang diinterupsi meneruskan dengan system call. Points premption dapat diganti hanya di lokasi yang aman di kernel dimana kernel struktur tidak dapat dimodifikasi.

Metoda yang lain adalah dengan membuat semua kernel preemptible. Karena operasi yang benar dapat dijamin, semua struktur data kernel harus diproteksi dengan mekanisme sinkronisasi. Dengan metode ini, kernel dapat selalu di preemptible, karena setiap data kernel yang sedang di update diproteksi dengan pemberian prioritas yang tinggi. Jika ada proses dengan prioritas tinggi ingin membaca atau memodifikasi data kernel yang sedang dijalankan, prioritas yang tinggi harus menunggu sampai proses dengan prioritas rendah tersebut selesai. Situasi seperti ini dikenal dengan priority inversion. Kenyataanya, serangkaian proses dapat saja mengakses sumber daya yang sedang dibutuhkan oleh proses yang lebih tinggi prioritasnya. Masalah ini dapat diatasi dengan priority-inheritance protocol, yaitu semua proses yang sedang mengakses sumber daya mendapat prioritas tinggi sampai selesai menggunakan sumber daya. Setelah selesai, prioritas proses ini dikembalikan menjadi seperti semula.

3. Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS )
Metode ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS ). Dengan demikian waktu deadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan soft real-time ( SRTS ).

4. Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bisa ditawar, artinya tidak secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang ditentukan dan fleksibel.

5. Probabilistic / Statistik
Metode ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan dengan metoda statistik.

6. Intelligence RTS
Metode ini biasanya menggunakan Expert Systems / Kecerdasan buatan / Artifial Inteligence atau Kendali Cerdas, yaitu sebuah metode yang menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada penerapannya menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar.

KARAKTERISTIK REAL TIME SYSTEM
1. Embedded : Merupakan komponen dari sistem yang lebih besar.
2. Concurrent : Secara bersamaan mengontrol / bereaksi terhadap berbagai faktor yang melingkupinya.
3. Safety : Tidak hanya handal tapi juga aman, tidak menyebabkan kerusakan jika gagal .
4. Reaktif : Selalu beinteraksi dengan lingkungan dan bereaksi dengan benar .


SISTEM WAKTU NYATA DIKLASIFIKASIKAN MENJADI :

1. Clock-based Task
Sistem Waktu Nyata yang diukur berdasarkan konstanta waktu yaitu waktu yang diambil dari respon suatu plant terhadap perubahan input atau beban. Konstanta waktu bisa diukur dalam satuan jam untuk proses kimia atau detik untuk sistem penerbangan.
Semakin kecil konstanta waktu maka sampling rate semakin kecil. Sinkronisasi diperoleh dengan menambahkan clock pada sistem komputer yang dikenal dengan real-time clock. Sinyal clock ini digunakan untuk menginterrupt operasi komputer pada waktu-waktu yang telah ditetapkan (Clock-interrupt)

2. Event-Based Task
Sistem yang beraksi karena respon terhadap suatu kejadian (event). Contoh menutup katup pada saat permukaan air sudah mengenai batas penuh. Digunakan interrupt untuk memberitahukan komputer aksi yang diperlukan atau bisa juga mempergunakan pooling (komputer menanyakan (polls) pada sensor apakah perlu dilakukan aksi).

3. Interactive Systems
Sistem waktu nyata yang terjadi karena adanya suatu kejadian dan waktu rata-rata dari respon kejadian ini tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan. Jadi merupakan gabungan antara clock-based dan event-based hanya bedanya waktu respon setiap kejadian tidak selalu sama. Misal pengambilan uang di ATM.


TERDAPAT 2 KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI OLEH REAL TIME SYSTEM YAITU:

1. Batasan Waktu (time constraint)
Setiap sistem dengan waktu nyata memiliki batasan waktu berupa waktu maksimum proses (akuisisi, transmisi, perekaman, perhitungan) dan standar waktu (waktu yang sama dengan waktu sehari-hari).

2. Respon waktu dan Saturation Limit
Real time system jika dipergunakan untuk mengontrol alat perlu mempertimbangkan kecepatan dari respon alat dan batas saturasi dari alat tersebut.
  
DALAM REAL TIME SYSTEM ADA BEBERAPA KONSEP DASAR YAITU :
1. Paralel Processor, yaitu sebuah metode yang menerapkan beberapa prosessor (n prosessor) untuk mengerjakan satu tugas dengan kompleksitas tinggiatau tugas dengan jumlah yang banyak. Dengan menerapkan banyak prosesor diasumsikan tugas akan cepat diselesaikan. Metoda paralelisme pada suatu processor akan mempercepat prose eksekusi terhadap suatu program, terutama jika program yang dijalankan tersebut kompleks. Dengan sistem parallel processor ini, setiap task didistribusikan pada masing-masing prosessor dan hasilnya digabungkan menjadi satu. Dengan demikian, maka proses eksekusi tersebut akan lebih cepat.

2. MSB (Most Significant Bit) First, yaitu sebuah metode penjumlahan bit dengan cara menjumlahkan dari sisi sebelah kiri (Most Significant Bit), dengan nilai bit yang terbesar.Cara ini akan cepat menghasilkan nilai yang mendekati nilai sebenarnya. Jika digambarkan dengan kurva, maka terlihat perbedaannya, yaitu pada LSB Fisrt dan MSB First.

3. Sampling, yaitu sebuah metode untuk menjumlahkan secara cepat dengan cara mengambil sample data secara acak (random sampling) dari populasi data. Data yang telah diambil dijumlahkan dan kemudian dikalikan dengan bilangan berdasarkan pembagian jumlah sampel dari total sampel. Hasilnya akan mendekati nilai sebenarnya. Dengan cara ini memungkinkan pemberian nilai dengan cara estimasi pada saat belum diberikan waktu proses, sehingga dihasilkan proses yang lebih cepat.Proses sampling digunakan untuk mengambil data tetapi tidak secara keseluruhan, melainkan hanya diambil sample-sample tertentu saja dengan harapan sudah mewakili seluruh data yang ada.


4. Heuristic, yaitu sebuah metode yang menggunakan pengalaman sebelumnya untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Berdasarkan pengalaman tersebut, tugas akan lebih cepat dikerjakan. Pada penerapannya menggunakan teknologi sistem cerdas atau sistem pakar. Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang membuat agar suatu komputer dapat melakukan pekerjaan yang sebaik yang dilakukan oleh manusia. Cara yang digunakan adalah dengan memberikan pembelajaran(learning) terhadap komputer berupa software.

5. Seleksi, yaitu sebuah metode yang akan mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyeleksi dan mengurutkan (sorting) dari nilai yang terbesar ke nilai yang terendah (decreasing). Setelah diurutkan kemudian dijumlahkan, hasilnya akan mendekati nilai totalnya. Sistem sorting digunakan untuk mengurutkan suatu data tertentu dengan tujuan untuk mempermudah pada saat terjadi pengambilan keputusan, misalnya program akan mengambil bilangan terbesar, maka tinggal mengarahkan pointer pada indeks tertentu dan tidak melakukan seleksi pada setiap bilangan.

6. Pre-Processing, yaitu sebuah metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara menyiapkan hal-hal yang akan diproses sebelum waktu proses dimulai atau tugas belum datang. Proses lebih cepat karena sebagian tugas telah dikerjakan sebelum waktu proses dimulai. Sebelum task yang akan dikerjakan datang, maka sudah diaturatur terlebih dahulu, misalnya datanya diurutkan atau diseleksi terlebih dahulu.

7. Compression, yaitu metode untuk mempercepat pengerjaan tugas dengan cara mengompres data yang akan diolah. Jika data yang diolah adalah data terkompres, maka akan dihasilkan proses yang lebih cepat jika dibandingkan dengan data yang tidak terkompres. Pada metode ini juga harus diperhatikan waktu yang dibutuhkan kompresi dan dekompresinya.Kompresi data diguankan untuk menghemat space suatu data. Dalam kompresi data harus dipertimbangkan dalam hal waktu kompresi, waktu pengiriman data, dan proses dekompresi data tersebut.

8. Hardware-isasi, yaitu metode untuk mempercepat proses pengerjaan tugas dengan cara meng-hardware-kan software yang dipakai dalam pengerjaan tugas. Meng-hardware-kan software berarti mengurangi beban pengolah dan berarti pula mempercepat kinerja pengolah sehingga dihasilkan pengerjaan yang cepat.

9. Scheduling, metoda untuk memproses suatu job atau task berdasarkan schedule yang telah ditetapkan, sehingga tidak terjadi proses tumpang tindih

10. Data Reduction, data-data yang tidak digunakan (tidak penting) atau data yang berulang (redundancy) bisa dilakukan pengurangan (reduction).

11. Prediction, prediction digunakan untuk memperkirakan suatu proses eksekusi data. Berapa kira-kira yang digunakan untuk mengeksekusi sebuah program.


KESIMPULAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini seolah tidak dapat dibendung lagi dalam sisi kehidupan manusia di zaman sekarang ini. Cepatnya perkembangan teknologi ini dapat diamati secara jelas pada bidang bisnis, ekonomi dan juga pemerintahan. Fenomena tersebut telah menjadi tren dan secara berangsur-angsur menggeser metode konvensional. Kemajuan yang demikian ini sangat ditentukan oleh sikap positif masyarakat pada umumnya terhadap teknologi komputer dan internet. Sikap positif masyarakat yang telah berkembang terhadap teknologi komputer dan internet antara lain tampak dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan penyedia jasa internet. Dewasa ini, internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di berbagai penjuru dunia. Dengan semakin cepatnya perkembangan tersebut maka dibutuhkan Real Time System agar penyaluran informasi dan pengendalian sistem dapat lebih cepat dan tepat waktu.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga dibutuhkan ketepatan waktu dalam pencapaiannya, maka dibuatlah Real Time System. Real Time System di sini berfungsi sebagai pemantau maupun pengontrol / pengendali suatu sistem aplikasi secara real time. Real time system sangat memperhatikan waktu dimana waktu merupakan hal yang dianggap penting dan vital. Faktor waktu menjadi sesuatu yang sangat kritis dan sebagai tolak ukur baik-tidaknya kinerja keseluruhan sistem tersebut. Sistem yang cepat waktu bukan merupakan tujuan dari real-time, tetapi merupakan suatu persyaratan agar sistem tersebut bisa mengerjakan tugas-tugas dengan cepat. Jadi, dengan adanya real time system, aplikasi aplikasi yang ada dapat lebih tepat waktu dan segala sesuatunya dapat lebih teratur.





REFERENSI
http://tigres-putih.blogspot.co.id/2009/11/real-time-system_21.html
 


 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar